Cara Menaikkan Berat Badan Kucing
Umumnya, kucing yang mengalami penurunan berat badan atau kesulitan menaikkan berat badan disebabkan karena penyakit tertentu. Setelah dokter mengobati penyakit yang mendasarinya, pemilik dan dokter bisa memulai rencana diet yang tepat. Dokter hewan kemungkinan akan memberi saran khusus untuk kucing berdasarkan usia dan kebutuhan medisnya.
Untuk kucing yang sakit, kembali ke berat badan yang sehat lebih dari sekadar menambah kalori. Diet untuk kondisi tertentu biasanya berfokus untuk memberikan makronutrien dan mikronutrien yang tepat. Hal ini bertujuan untuk menambah berat badan sambil mengatasi masalah terkait penyakit yang diidap oleh kucing. Melansir dari Pet MD, berikut beberapa langkah yang mungkin direkomendasikan oleh dokter:
1. Temukan jenis makanan yang sesuai yang disukai kucing
Langkah pertama yang paling penting adalah menemukan makanan yang disukai kucing, tapi bukan jangan yang bisa memperburuk kondisi yang telah ada. Bukan hal yang aneh jika kucing memiliki preferensi yang kuat untuk rasa, jenis (kalengan/kering), atau bahkan tekstur makanan tertentu. Jadi, pastikan kamu mencari tahu makanan seperti apa yang disukai oleh kucing untuk membuatnya makan dengan baik.
2. Pastikan makanan sesuai kebutuhan gizinya
Kucing adalah hewan karnivora. Artinya, kucing perlu mendapatkan nutrisi penting untuk kesehatannya dari produk hewani. Mangsa alami kucing, seperti tikus kecil, diperkirakan mengandung sekitar 55 persen protein, 45 persen lemak, dan 1-2 persen karbohidrat berdasarkan bahan kering.
Meskipun nutrisi makro dari mangsa hanya mengandung 1-2 persen karbohidrat, kebanyakan kucing dapat menggunakan hingga 40 persen dari makanannya dalam bentuk karbohidrat sebagai sumber energi yang baik. Secara umum, makanan kering mengandung lebih banyak karbohidrat daripada makanan basah.
3. Tentukan porsi yang tepat untuk kucing
Setelah menemukan makanan yang sesuai dengan kebutuhan kucing, selanjutnya kamu harus menentukan ukuran porsi yang tepat. Untuk mencapai berat badan yang sehat secara bertahap, kamu perlu menilai kebutuhan metabolisme istirahat kucing dan menambah jumlah kalori menjadi 20 persen lebih banyak. Tak usah pusing, dokter hewan pasti akan membantu dalam menentukan porsi makan yang tepat untuk kucing kesayangan kamu.
4. Beri makan sedikit tapi sering
Perut kucing hanya seukuran bola pingpong. Jadi wajar jika kucing tidak akan makan banyak sekaligus. Cobalah untuk memberinya satu sendok makan setiap beberapa jam. Kamu bisa memberinya makanan basah atau kering sesuai dengan preferensi kucing. Hindari memberi makanan besar sekaligus karena berisiko membuat kucing muntah setelah makan.
5. Panaskan makanan basah kucing
Umumnya, kucing terangsang untuk makan dengan mencium bau makanannya. Memanaskan makanan basah adalah salah satu tips yang bisa kamu coba. Pemanasan dapat membuat makanan lebih beraroma dan menarik bagi kucing. Untuk memanaskan makanan kucing, masukkan makanannya ke dalam mangkuk tahan microwave dan masukkan ke microwave selama beberapa detik.
6. Tawarkan camilan di antara waktu makan
Camilan sehat di antara waktu makan dapat membantu menambah berat badan kucing. Tawarkan kucing dengan beberapa snack kesukaannya di antara waktu makan. Berikan snack dengan porsi secukupnya. Terlalu banyak snack justru bisa membuat kucing tidak mau makan di waktu makan selanjutnya.
7. Jangan ganggu proses makannya
Kucing yang tenang adalah kucing yang bahagia, dan kucing yang bahagia cenderung memiliki nafsu makan yang baik. Kucing adalah pemburu soliter dan pemakan soliter. Itu berarti mereka lebih suka makan tanpa diganggu.
8. Obat penambah nafsu makan
Biasanya dokter hewan menyediakan suplemen untuk membantu merangsang nafsu makan kucing. Jadi saat berkunjung ke dokter hewan jangan lupa menanyakan apakah kucing perlu mendapatkan suplemen atau vitamin penambah nafsu makan atau tidak. Di samping itu, dokter mungkin saja memberikan obat cacing. Pasalnya, kucing yang berat badannya tak kunjung naik, bisa saja disebabkan oleh cacingan.